Greysia Polii, Empat Pasangan Berbeda Selalu Masuk 10 Besar Dunia
Pemain spesialis ganda putri Greysia Polii akan memutuskan gantung raket atau pensiun pada pertengahan tahun ini. Kemungkinan acara perpisahan Greysia Polii akan digelar di babak final turnamen Indonesia Masters di Istora Senayan pada 12 Juni mendatang.
Selama perjalanan karirnya di dunia bulutangkis senior, Greysia dipasangkan dengan beberapa pemain. Hebatnya, dengan siapapun Greysia dipasangkan, dia dan pasangannya selalu masuk dalam peringkat 10 besar dunia.
1. Jo Novita
Pada kelas junior, Greysia sempat berjaya dengan meraih dua medali di Kejuaraan Dunia Junior 2004 yaitu medali perak di ganda campuran bersama Muhammad Rijal dan medali perunggu di ganda putri bersama Henni Budiman.
Begitu usia Greysia menginjak 18 tahun dan mulai memasuki turnamen-turnamen senior, Greysia dipasangkan dengan seniornya yang juga pemain spesialis ganda putri, Jo Novita pada 2015.
Rupanya, pasangan ini juga langsung menggebrak panggung ganda putri yang kerap dikuasai Cina dan Jepang saat itu. Greysia/Jo mampu tembus babak semifinal di Kejuaraan Asia 2005 dan di dua turnamen yaitu Singapura Terbuka dan Hong Kong Terbuka.
Pada 2006, Greysia dan Jo juga tembus ke babak semifinal turnamen Denmark Terbuka yang merupakan level Super Series Premier. Mereka bahkan menjuarai turnamen Phillipinne Terbuka. Mereka juga menembus jajaran 10 besar ganda putri terbaik dunia dengan berada di peringkat 9 dunia pada tahun ini.
Pasangan ini dipertahankan hingga 2007. Karena pada 2008, mereka diceraikan. Jo Novita berpasangan dengan Rani Mundiasti. Sedangkan Greysia bersama Nitya Krishina Maheswari.
2. Meiliana Jauhari
Pada 2008-2009, Greysia dan Nitya tidak menunjukkan prestasi yang berarti. Kemudian pada 2010, Greysia dipasangkan dengan Meiliana Jauhari. Pasangan ini mampu melangkah hingga ke perempat final All England 2010, ke semifinal turnamen di Singapura dan menjadi runner up di Makau dan Indonesia Grand Prix Gold. Pada 2011, pasangan ini langsung merangsek ke peringkat 5 dunia.
Bersama Meiliana Jauhari juga, Greysia sempat mendapatkan hukuman dalam kasus kontroversial di Olimpiade 2012. Saat itu, Greysia/Meiliana bersama dua pasangan Korea dan satu pasangan Cina dianggap tidak melakukan pertandingan dengan sungguh-sungguh.
3. Nitya Krishinda Maheswari
Usai Olimpiade 2012, Greysia sempat dipasangkan dengan Anggia Shitta Awanda pada awal 2013. Namun pada pertengahan 2013, Greysia dipasangkan kembali dengan Nitya Krishinda Maheswari. Rupanya hal ini merupakan titik balik yang membuat kedua pemain menjadi pasangan yang ditakuti dunia.
Pasangan ini tampil menggebrak dengan langsung juara di turnamen pertamanya, SGC Thailand Open GP Gold, menembus perempat final Djarum Indonesia Open Super Series Premier dan Semifinal Singapore Open Super Series.
Puncaknya, pada 2014, Greysia/Nitya meraih medali emas Asian Games 2014 dengan mengalahkan unggulan-unggulan top dunia. Greysia/Nitya sempat menempati peringkat dua dunia pada 2016.
4. Apriyani Rahayu
Nitya yang kerap cedera dan beberapa kali melakukan operasi, membuat Greysia dipasangkan dengan pemain muda, Apriyani Rahayu sejak 2017. Bersama Apriyani pun, Greysia menunjukkan tajinya meski tak lagi muda di tengah ganda-ganda putri dunia yang berusia jauh di bawahnya.
Pada 2018, Greysia/Apriyani meraih medali perunggu Asian Games dan Kejuaraan Dunia 2018. Greysia/Apriyani juga meraih medali emas di ajang SEA Games 2019.
Puncaknya di Olimpiade 2020, Greysia dan Apriyani meraih medali emas. Medali emas ini merupakan sejarah bagi Indonesia karena pertama kalinya di sektor ganda putri. Sektor terakhir yang belum menyumbangkan medali emas untuk Indonesia.
Bersama Apriyani, Greysia juga sempat duduk di peringkat 3 dunia. Usai All England 2022, Apriyani tak lagi berpasangan dengan Greysia dan mulai dipasangkan dengan Siti Fadia Silva Ramadhanti. Greysia sendiri telah memutuskan untuk menggantungkan raketnya tahun ini.