Kejuaraan Dunia 2022: Hendra/Ahsan Berburu Sejarah
Pemain spesialis ganda putra, Hendra Setiawan tak salah jika dijuluki sebagai 'Dewa Hendra' oleh para pecinta bulutangkis dari Cina. Karena kini Hendra sedang berburu sejarah dengan mengejar gelar Juara Dunia untuk kelima kalinya.
Hendra pertama kali menjadi Juara Dunia pada 2007 saat berpasangan dengan Alm Markis Kido. Prestasi ini diikuti dengan raihan medali emas Olimpiade 2008. Hendra/Kido hampir kembali meraih gelar Juara Dunia pada 2010, namun harus kalah di babak semifinal dan harus puas dengan medali perunggu.
Setelah Olimpiade 2012, Hendra dipasangkan dengan Mohammad Ahsan. Pasangan ini pun langsung moncer. Hendra/Ahsan menjadi Juara Dunia 2013. Tak hanya itu, saat Indonesia menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia 2015, Hendra/Ahsan yang menyelamatkan muka bangsa dengan menjadi Juara Dunia 2015.
Usia yang tak lagi muda, tidak menjadi penghalang Hendra/Ahsan untuk bersaing dengan para ganda putra muda dunia. Buktinya pada Kejuaraan Dunia 2019, Hendra/Ahsan kembali menduduki podium tertinggi. Juara Dunia keempat kalinya untuk Hendra dan ketiga kalinya untuk Ahsan.
Kini Hendra/Ahsan sedang berburu rekor dan prestasi. Di Kejuaraan Dunia 2022, mereka kembali menembus partai final. Mereka akan bertarung melawan pasangan muda dari Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yil, Ahad (28/8/2022) siang ini.
Jika menang, Hendra akan menjadi Juara Dunia kelima kalinya dan Ahsan untuk keempat kalinya. Hendra akan berdiri sejajar dengan legenda bulutangkis dunia lainnya yang sama-sama meraih lima gelar Juara Dunia yaitu Park Joo Bong di sektor ganda dari Korea Selatan, Lin Dan di sektor tunggal putra dari Cina dan Zhao Yunlei di sektor ganda dari Cina.
Dan yang paling penting, Hendra akan menjadi pemain ganda putra paling sukses sepanjang sejarah dalam Kejuaraan Dunia. Karena saat ini, prestasi Hendra masih disamai ganda putra Cina, Cai Yun/Fu Haifeng dengan empat kali gelar Juara Dunia.
Sedangkan Ahsan akan bersanding dengan Liliyana Natsir yang juga meraih gelar Juara Dunia sebanyak empat kali. Selebihnya belum ada lagi, legenda dan pemain Indonesia yang meraih lebih dari tiga kali gelar Juara Dunia.
Namun gelar juara ini tentu tidak akan mudah melawan Aaron/Soh. Secara statistik, Hendra/Ahsan memang menang rekor pertemuan dengan 6-3. Namun, Hendra/Ahsan yang kerap disapa Daddies ini harus mempertimbangkan dua kali pertemuan terakhir yang dimenangkan Aaron/Soh. Pertemuan terakhir bahkan terjadi bulan lalu di perempat final Malaysia Open 2022 yang dimenangkan Aaron/Soh.
Partai final Hendra Ahsan vs Aaron/Soh akan menjadi partai pembuka babak final hari ini yang akan dimulai pukul 15.00 waktu setempat atau pukul 13.00 WIB.