Home > Netting Tipis

Soal Kegagalan di Olimpiade 2024, Ini Kata Taufik Hidayat dan Liliyana Natsir

Dua legenda Indonesia, Taufik Hidayat dan Liliyana Natsir menjawab soal kegagalan cabang bulutangkis di Olimpiade 2024.
Dua legenda Indonesia, Taufik Hidayat dan Liliyana Natsir menjawab soal kegagalan cabang bulutangkis di Olimpiade 2024. (Sumber: PBSI)
Dua legenda Indonesia, Taufik Hidayat dan Liliyana Natsir menjawab soal kegagalan cabang bulutangkis di Olimpiade 2024. (Sumber: PBSI)

Badmintonews.id, JAKARTA -- Dua legenda bulu tangkis Indonesia Taufik Hidayat dan Liliyana Natsir sepakat bahwa persiapan Olimpiade tidak bisa dilakukan dengan singkat dan instan.

“Saya menilai bahwa (persiapan Olimpiade) itu tidak instan. Ini membutuhkan perjalanan panjang, mulai dari membuat timeline jangka pendek, menengah, dan panjang, dengan gol-nya di Olimpiade,” kata Taufik dalam jumpa pers di Pelatnas PP PBSI Cipayung.

“Olahraga tidak bisa instan, kita membutuhkan proses yang panjang. Itu membutuhkan kerja sama biar lebih bagus lagi, saling mendukung untuk Olimpiade berikutnya,” ujar peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 itu menambahkan.

Sependapat, Liliyana menilai bahwa persiapan dari awal hingga intensif seperti kehadiran tim ad hoc memang sudah harus dimulai tak lama setelah Olimpiade berakhir.

“Olimpiade memang spesial, dan terasa lebih berat karena adanya ekspektasi kita sendiri. Kita harus persiapkan lebih lama dan panjang lagi,” kata Liliyana.

“Kita sudah bisa melihat siapa yang bisa di-plot untuk Olimpiade 2028. Saya sebagai mantan atlet, ketika (bulu tangkis) tidak mendapatkan emas (Olimpiade) pasti kecewa, tapi, jangan berlarut-larut dan kita coba lagi,” imbuh peraih medali Olimpiade Rio 2016 tersebut.

Terkait evaluasi di sektor yang masing-masing mereka pantau, baik Taufik maupun Liliyana sepakat bahwa salah satu faktor penting yang harus disoroti adalah ketangguhan dari sisi mental pemain.

“Saya sampaikan ke pemain kalau dari persiapan 1-10, itu 1 sampai 9 sudah kita siapkan semua, mulai dari pelatih hingga nutrisi, dan sebagainya. Sisanya, 10 itu, adalah dari pemainnya sendiri,” kata Taufik.

“Atmosfer Olimpiade memang luar biasa. Tegang itu wajar karena buat Rinov (Rivaldy)/Pitha (Haningtyas Mentari), ini Olimpiade pertama mereka dan harus dihadapi. Hasilnya tidak bisa dipungkiri, tapi tidak bisa saling menyalahkan, karena pemain pun pasti kecewa,” imbuh Liliyana.

× Image