Joko Suprianto Desak Sistem Kepelatihan di Pelatnas PBSI Harus Dibenahi
Bulutangkis.republika.co.id, JAKARTA -- Mantan pemain bulutangkis Indonesia Joko Suprianto mengatakan ada sistem kepelatihan dalam Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) yang harus dibenahi dengan segera untuk mengembalikan kejayaan Indonesia di cabang olah raga tersebut.
"Ada yang perlu dibenahi dengan cepat. Tidak boleh hanya evaluasi. Kalau prestasi kita memang sekarang ini mengalami penurunan, artinya ada sistem kepelatihan yang harus dibenahi," kata Joko.
Pernyataan Joko tersebut menanggapi soal kegagalan Timnas Bulu Tangkis Indonesia untuk membawa pulang medali di Asian Games 2022 Hangzhou. Menurut Joko yang juga pernah menjabat sebagai pelatih timnas bulu tangkis Tanah Air, hasil dari pelatihan akan tercermin di kejuaraan atau turnamen yang diikuti oleh para atlet.
"Dari hasil pelatihan pasti tercermin di kejuaraan atau turnamen yang kita ikuti. Enam bulan terakhir ini kita mengalami penurunan. Berarti yang menjadi perhatian kita adalah bagaimana caranya kita menyuarakan untuk pergantian kepengurusan maupun ketua umum," ujarnya.
Ia mengaku para mantan pemain timnas bulu tangkis tidak memiliki hak suara terkait pergantian kepengurusan PBSI, sehingga ia meminta pihak-pihak Pengurus Provinsi (Pengprov) PBSI, seperti Ketua Umum Pengprov Bali I Wayan Winurjaya dan Ketua Umum Pengprov Sulawesi Selatan Devo Khaddafi, untuk terus aktif mendorong adanya perubahan.
Dengan adanya evaluasi seperti usulan pembenahan, Joko berharap kejayaan bulu tangkis Indonesia yang diidam-idamkan masyarakat bisa kembali bangkit.
Cabang olahraga bulu tangkis, yang sebelumnya ditargetkan menyumbang tiga medali emas, mengalami kegagalan total di Asian Games 2022 karena tak satu pun medali bisa diraih Anthony Sinisuka Ginting dan kawan-kawan di pesta olahraga multievent antar negara Asia tersebut.
Kegagalan para atlet bulu tangkis itu menjadi salah satu penyebab Kontingen Indonesia Indonesia gagal memenuhi target meraup 12 medali emas. Kontingen Merah Putih menutup Asian Games 2022 Hangzhou di peringkat 13 klasemen akhir dengan raihan 7 emas, 11 perak, dan 18 perunggu.
Kegagalan total tim bulu tangkis Indonesia di Asian Games 2022 ditandai dengan tak ada satu pun wakil Indonesia yang mampu lolos ke semifinal.