Tak Bisa Ikuti Jejak Gregoria Mariska, Chiara: Saya Merasa Kecewa
Bulutangkis.republika.co.id, JAKARTA -- Juara Dunia Junior gagal dilahirkan di sektor tunggal putri. Pemain tunggal putri Indonesia, Chiara Marvella Handoyo takluk di babak final setelah dikalahkan Pitchamon Opatniputh asal Thailand, Ahad (8/10/2023) waktu di Spokane, AS.
Hanya dalam 33 menit, Chiara menyerah kalah 11-21, 9-21. Dengan kegagalan ini, Chiara pun gagal mengikuti jejak Gregoria Mariska Tunjung, sebagai Juara Dunia Junior 2017 di Yogyakarta.
"Puji Tuhan dan tetap bersyukur bisa meraih posisi runner up. Tetapi saya juga merasa kecewa karena gagal mengibarkan bendera Merah-Putih. Saya penginnya bisa juara, tetapi dengan hasil ini, tetap harus disyukuri," kata Chiara.
"Tadi kendala di lapangan, dari sisi tempo permainan, saya diatur lawan terus. Saya tidak bisa keluar dari tekanan lawan," tambah Chiara.
Chiara melaju ke final Kejuaraan Dunia Junior 2023 setelah menang atas Huang Lin Ran (China) dengan skor 21-17, 21-19 dalam durasi 47 menit. Di perempatfinal, dia membuat kejutan dengan menggusur unggulan pertama sekaligus Juara Dunia Junior 2022 asal Jepang, Tomoka Miyazaki dengan skor 21-14, 18-21, 22-20 dalam durasi 80 menit.
Dengan hasil ini, dari nomor perseorangan Kejuaraan Dunia Junior 2023, Indonesia menyabet satu medali emas lewat Alwi, ditambah perak disumbangkan Chiara, sedangkan satu medali perunggu dihasilkan oleh ganda campuran Jonathan Farrell Gosal/Priskila Venus Elsadai yang tersingkir di semifinal setelah dikalahkan Liao Pin Yi/Zhang Jia Han asal China, 16-21, 16-21.
Sebelumnya pada nomor beregu untuk memperebutkan Piala Suhandinata, Indonesia harus puas sebagai runner up, setelah takluk 1-3 dari China di final. Skuad Garuda Muda pun harus puas dengan kalungan medali perak.