Adriyanti Firdasari, Kini Berhijab Tapi tak Hentikan Passion Jadi Pelatih
Nama Adriyanti Firdasari dikenal sebagai salah satu pemain tunggal putri andalan Indonesia dari 2004-2015. Firdasari pernah menjuarai turnamen Selandia Baru Terbuka 2005 dan Belanda Terbuka 2006. Firdasari juga peraih medali perak SEA Games 2011. Dan puncaknya, dia menjuarai turnamen Indonesia Masters 2014.
Kemudian pada Desember 2015, Firdasari memutuskan gantung raket atau pensiun. Setelah pensiun tersebut, Firdasari menjadi pelatih sektor tunggal putri kelompok U-15 di PB Jaya Raya.
(Baca juga: Enam Atlet Bulu Tangkis yang Memutuskan Berhijab, Salah Satunya Mualaf)
"Jadi waktu itu, setelah saya pensiun pada Desember 2015, memang sudah ditawarkan jadi pelatih di Jaya Raya. Pada 2016 saya coba melatih jadi asisten dulu untuk sektor tunggal putri usia di bawah 15 tahun di Pusdiklat Jaya Raya di Bintaro," kata Firdasari kepada bulutangkis.republika.co.id.
Firdasari menuturkan, setelah belajar menjadi asisten pelatih, ternyata dia memiliki passion untuk melatih dan melihat anak-anak berkembang menjadi pemain bulu tangkis. Dengan harapan, akan ada siswa-siswanya yang akan masuk Pelatnas PBSI dan juara di kejuaraan-kejuaraan internasional.
"Saya ingin sharing pengalaman dan ilmu ke atlet-atlet muda. Saya senang saja melihat mereka berkembang," kata dia.
Selama dia menjadi asisten pelatih dan kemudian menjadi pelatih kepala dalam dua tahun terakhir ini, dia telah meloloskan dua pemain ke Pelatnas. Pertama, Stephanie Widjaja yang dia latih saat masih menjadi asisten pelatih.
Stephanie menjadi pemain tunggal ketiga yang diturunkan di Kejuaraan Beregu Asia 2022 dan kerap menjadi pemain penentu untuk tim putri Indonesia. Di kejuaraan ini, tim putri Indonesia menjadi Juara Beregu Asia 2022 dengan mengalahkan Korea di babak final.
(Baca juga: Mantan Atlet Bulu Tangkis Ini Jadi Mualaf Justru Karena Suka Dengar Adzan)
Selain Stephanie, siswa Firdasari yang lolos ke Pelatnas yaitu Tasya Farahnailah yang baru masuk Pelatnas per 2021. Tasya saat ini berperingkat 33 junior BWF.
"Setelah itu, belum ada lagi. Karena saya baru dua tahun jadi kepala pelatih, masih kecil-kecil juga," kata Firdasari lagi.
Firdasari kini telah berhijab. Dia mengatakan, hijab tak mengganggu dia untuk beraktivitas menjadi pelatih di lapangan bulu tangkis. Dia memang awalnya sempat berpikir akan kepanasan dengan memakai hijab. Namun, ternyata ditepisnya.
"Gak ada perbedaan, gak menghalangi kegiatan apapun. Dulu memang mikirnya bakal panas, ternyata gak kok. Ada atlet saya juga yang main di kejuaraan juga ada yang berhijab dan gak ada larangan juga dari BWF. Jadi pakai hijab gak menghalangi," kata dia.
Dia pun memberikan tips kepada para siswanya yang memakai hijab. Dia mengimbau agar pakaian hijab yang dipakai untuk ditata serapi mungkin. Pakai hijab yang simpel dan bisa diikat agar jangan sampai mengganggu saat bertanding.
"Saya selalu bilang, hijabnya jangan jadi mengganggu dan benar-benar rapi. Jadi gak masalah untuk tetap berhijab. Kalau bawahan kan pakai legging. Pemain putra juga banyak yang sekarang pakai legging untuk bertanding," kata dia menegaskan.