Home > News

Korea Masters 2022: Leo/Daniel dan Prayer Kurang Tenang di Angka-Angka Kritis

Dua pasangan ganda putra Indonesia, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Rambitan (Prayer) kalah di babak pertama Korea Masters 2022.
Dua pasangan ganda putra Indonesia, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Rambitan (Prayer) kalah di babak pertama Korea Masters 2022.
Dua pasangan ganda putra Indonesia, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Rambitan (Prayer) kalah di babak pertama Korea Masters 2022.

Dua pasangan ganda putra Indonesia langsung tersisih di babak 32 besar turnamen bulutangkis Korea Masters 2022. Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan dan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin harus mengakui keunggulan lawan-lawannya.

Dalam laga yang digelar di Gwangju Yeonju Stadium, Rabu (13/4), Pramudya/Yeremia dikandaskan wakil Malaysia, Tan Kian Meng/Tan Wee Kiong dengan skor dramatis tiga gim 11-21, 21-16, 20-22. Sementara Leo/Daniel dihentikan pasangan China, Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi dengan tak kalah dramatis, 21-13, 19-21, 20-22.

Aryono Miranat, pelatih yang mendampingi di Korea menyampaikan penyebabnya. "Untuk Leo/Daniel hari ini bermain kurang tenang dan kurang kontrol pada saat poin-poin akhir. Pengembalian bola selalu ingin keras baik smash atau drivenya, jadi malah terserang balik," ucap Aryono.

"Bagi Pramudya/Yeremia kurang lebih sama. Di poin-poin akhir pengembalian bolanya kurang bagus akurasinya, jadi lawan lebih mudah mematikan," sambungnya.

Dua pasangan ganda putra Indonesia, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Rambitan (Prayer) kalah di babak pertama Korea Masters 2022.
Dua pasangan ganda putra Indonesia, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Rambitan (Prayer) kalah di babak pertama Korea Masters 2022.

Lebih lanjut Aryono mengatakan bahwa penyebab kekalahan dua pasangan anak asuhnya hampir sama. Yaitu kurang bisa memanfaatkan kesempatan.

"Dua-duanya hampir sama, pada saat ada kesempatan untuk mendapat poin malah kurang kontrol, kurang tenang. Jadi malah akurasi pengembaliannya tidak bagus. Posisi kita jadi kurang baik, jadi waktu diserang balik mudah dimatikan," ujar Aryono.

Aryono juga memastikan bahwa kekalahan ini bukan karena jenuh yang melanda tapi murni karena banyak kesalahan sendiri. "Tidak bisa dikatakan jenuh, justru ini bagus buat mereka bermain dengan lawan yang bervariasi jadi bisa menambah jam terbang," terang Aryono.

"Permainan sudah cukup baik, hanya saja harus dibenahi ketenangannya, kontrolnya, unforced errornya. Di samping ada beberapa kekurangan dari segi teknik," pungkasnya.

Dengan hasil ini, tinggal tersisa dua wakil Indonesia di babak 16 besar. Yaitu, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana (ganda putra) dan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari (ganda campuran).

× Image