Indonesia Masters 2022: Ginting Akui Sulit Menembus Pertahanan Axelsen
JAKARTA -- Anthony Sinisuka Ginting gagal membendung Viktor Axelsen (Denmark) di semifinal Indonesia Masters 2022, Sabtu malam (11/6). Dia mencoba tidak terjebak dengan permainan bola-bola atas yang disukai lawannya, tapi itu tetap tak bisa menembus pertahanan Axelsen.
Ginting kehilangan delapan poin berturut-turut setelah sebelumnya sempat memimpin duluan 2-0 di gim pertama, sehingga Axelsen balik unggul 8-2.
Ginting coba bermain lebih sabar dengan penempatan bola di depan net. Ini sempat efektif dan dia menambah empat poin sebelum interval 11-7 untuk Axelsen.
Momen seru di menit ke-15 ketika Ginting dua kali mengecoh Axelsen dan membuat pemain jangkung tu jatuh bangun. Poin untuk Ginting meski masih ketinggalan 11-13.
Axelsen mampu mengejar ke manapun pengembalian bola Ginting dan melesat jauh 18-13. Teriakan-teriakan "Ginting bisa.., Ginting bisa..!" dari publik Istora gagal menahan laju Axelsen untuk mengambil gim ini 21-15 dalam 23 menit.
Memasuki gim kedua permainan Ginting tidak berubah. Dia lebih banyak mengajak bola-bola pendek di depan net. Setelah sempat imbang 5-5, Axelsen unggul 10-7. Namun bisa disamakan Ginting 10-10 sebelum pemain Denmark itu memimpin 11-10 untuk interval.
Ginting memimpin 14-13 namun sebuah chop smesnya terburu-buru malah menyangkut di net membuat skor imbang lagi 14-14, dan terus ke 19-14. Ginting masih mampu menambah satu poin sebelum Axelsen menyudahinya 21-15.
"Dari awal.pertandingan memang ketat.Saya mencoba serang duluan, tapi pertahanan Axelsen susah ditembus,. Pergerakan dia di.lapangan bagus sekali," kata Ginting dalam jumpa pers.
Ginting juga mengakui mencoba memancing dengan penempatan bola-bola tipis di depan net dengan sesekali mengangkat bola.jauh ke belakang. "Coba permainan seperti itu malah sulit dan enak ke dia karena jangkauannya jauh."
Saat sudah unggul 14-13 di gim kedua dan ada kesempatan menambah poin lagi tapi malah mati sendiri, sebaliknya lawan menambah poin sampai 19, Ginting menyebutnya karena kurang bisa mengatur permainan.
"Jadi banyak membuat kesalahan sendiri dan pengembalian saya sering keluar," ungkap Ginting.