Pekan yang Hampa untuk Indonesia
Pada pekan lalu ada dua turnamen internasional yang digelar. Yaitu turnamen kelas Super 750, French Open 2022 dan Kejuaraan Dunia Junior 2022. Namun, Indonesia gagal meraih gelar di dua turnamen tersebut.
Di French Open 2022, Indonesia hanya mengirimkan satu wakilnya di babak semifinal melalui Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati. Namun mereka gagal lolos ke final setelah dikalahkan pasangan Belanda, Robin Tabeling/Selena Piek.
Indonesia sempat berharap gelar juara di Kejuaraan Dunia Junior 2022. Di babak final, Indonesia mengirimkan dua wakilnya, masing-masing di ganda putra dan ganda putri.
Pasangan ganda putra Muhammad Putra Erwiansyah/Patra Harapan Rindorindo gagal meraih podium tertinggi setelah dikalahkan wakil Cina, Xu Hua Yu/Zhu Yi Jun dengan 18-21, 21-14, 20-22 dengan waktu 68 menit.
"Di gim ketiga kita kurang sabar dan tenang, mainnya terburu-buru dan banyak melakukan kesalahan-kesalahan sendiri padahal secara poin sudah memimpin. Ketika poinnya dikejar dan jadi ketat kita juga jadi gugup dan tegang," lanjut Patra.
Kekecewaan tidak bisa disembunyikan dari raut muka keduanya karena impian menjadi juara dunia junior sirna. Tapi Putra/Patra mencoba berbesar hati.
"Kita sangat kecewa dengan hasil ini. Tapi kita sudah mencoba memberikan penampilan yang terbaik, apapun hasilnya kita harus terima," ungkap Patra.
"Puji Tuhan diberikan rezeki medali perak. Ini menjadi motivasi kita untuk lebih banyak belajar, berlatih untuk meningkatkan performa," ujar Patra.
Di ganda putri, Indonesia mengirimkan unggulan pertama Meilysa Trias Puspitasari/Rachel Allessya Rose. Namun mereka juga dikalahkan wakil Cina lainnya, Liu Sheng Shu/Wang Ting Ge dengan 14-21 dan 16-21.
"Yang paling terasa kami memang kalah tenaga dan power dari mereka hari ini. Kami mengakui mereka besar sekali powernya. Lalu kami belum bisa mengatasi ketegangan," kata Trias.
"Kami kecewa belum bisa menyumbangkan medali emas tapi tidak ada alasan untuk sedih yang berlarut-larut karena ini baru awal. Setelah ini kami akan naik senior, tantangan pasti semakin sulit jadi kami jadikan ini pengalaman berharga untuk karir kami," kata dia.
Rachel menambahkan, di sini mereka belajar mengontrol diri dan menguatkan mental. "Kami kalah di penentuan beregu dan masih harus tampil di perorangan, sungguh tidak mudah. Puji Tuhan bisa melaluinya hingga ke final," kata Rachel.