Home > News

Pramudya Curhat Cover Lapangan Terus, Yeremia: Gue Sudah Bisa Main Koq

Yeremia Erich Yoche Rambitan meyakini pasangannya di lapangan, Pramudya Kusumawardana untuk tidak perlu cover lapangan lagi saat bertanding.
Yeremia Erich Yoche Rambitan meyakini pasangannya di lapangan, Pramudya Kusumawardana untuk tidak perlu cover lapangan lagi saat bertanding.
Yeremia Erich Yoche Rambitan meyakini pasangannya di lapangan, Pramudya Kusumawardana untuk tidak perlu cover lapangan lagi saat bertanding.

Yeremia Erich Yoche Rambitan meyakini pasangannya di lapangan, Pramudya Kusumawardana untuk tidak perlu cover lapangan lagi saat bertanding. Diketahui Yeremia pernah mengalami cedera pada pertengahan lalu dan saat ini diklaim sudah sembuh dari tim kedokteran PBSI.

"Nah itu, kemarin pertandingan pertama Pram cerita, 'Yer, gua sekarang main kayak kurang enak. soalnya banyak orang bilang, gua mesti cover elu'. Terus saya bilang ke dia 'ya enggak usah terlalu cover, gua udah bisa main kok. Jadi ya seperti biasa saja'," kata Yeremia ditemui usai latihan di Pelatnas Cipayung.

Yeremia memaklumi curahatan hati Pramudya karena dia harus mengcover lapangan saat Yeremia masih beradaptasi lagi usai cedera. Sehingga menjadikan tekanan untuk Pramudya dan malah mati sendiri. Rotasi di lapangan pun menjadi terganggu.

"Tapi setelah saya bilang begitu, main seperti biasa karena kaki sudah sembuh, ya mainnya sudah mulai enak di babak kedua dan delapan besar (di Thailand Masters 2023)," kata Yeremia.

Dia mengakui, saat bertanding di Indonesia Masters 2023, ada gangguan di paha kaki kanan. Kata dokter, lanjut dia, ada keraguan Yeremia menggunakan kaki kirinya akibat abis cedera sehingga lebih banyak menumpu di kaki kanannya sehingga terlalu over dalam menggunakan kaki kanan.

"Terus kemarin pas di Thailand, match pertama masih sakit. Tapi pas di delapan besar, sudah mulai enak tapi malah kalah," sesal Yeremia.

Kekalahannya tersebut bisa jadi karena fokus yang masih ragu-ragu. Sehingga Pramudya pun ikut ragu-ragu. "Mungkin karena itu, chemistry belum balik seperti dulu," kata Yeremia.

Yeremia mengakui masih ada rasa trauma dalam menggunakan kaki kirinya, apalagi saat akan melompat mundur ke belakang. Tapi untuk bergerak ke depan dan samping dengan kaki kiri, sudah tidak ragu lagi. Saat ini, dia masih menemui tim psikolog untuk menghilangkan traumanya.

Apalagi, rekannya sesama pasangan ganda putra pelapis, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin telah menjuarai dua turnamen beruntun dan masuk 10 besar ganda putra dunia. Hal ini memotivasinya untuk bisa bermain seperti sebelum cedera.

"Pasti jadi motivasi biar bisa mengejar poin mereka kan. Soalnya kan ranking mereka sudah 10, saya masih 20. Jadi saya bertambah motivasi, latihan tambah semangat buat mengejar mereka," kata dia.

Salah satu targetnya dengan bermain maksimal di tur Eropa bulan depan yaitu ada All England dan tiga turnamen lain dengan kelas Super 300. Yeremia mengakui untuk menembus 10 besar akan sulit di pertengahan tahun.

Apalagi kemungkinan dia dan pramudya tidak akan bermain di Kejuaraan Asia dimana mereka menjadi juaranya pada tahun lalu. Sehingga akan berkurang 12 ribu poin.

Di Kejuaraan Asia, Indonesia hanya akan mengirim empat pasangan. Jika berdasarkan peringkat terbaik, empat pasangan tersebut yaitu Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (1), Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (3), Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin (10) dan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri (13).

Sedangkan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo di 19 dunia serta dia dan Pramudya di posisi 20 dunia. "Mungkin dari hasil empat turnamen Eropa itu, kalau bagus ya bisa masuk belasan lagi," kata Yeremia menambahkan.

× Image