Home > News

Seberapa Populer Bulutangkis di Bulgaria? Begini Bocoran dari Kakak-Beradik Stoeva

Tidak banyak negara di dunia yang menganggap bulutangkis sebagai olahraga populer seperti di Indonesia, terutama Benua Eropa dan Amerika. Se

Stephanie Stoeva dan Gabriela Stoeva

 

Bulutangkis.republika.co.id, JAKARTA -- Tidak banyak negara di dunia yang menganggap bulutangkis sebagai olahraga populer seperti di Indonesia, terutama Benua Eropa dan Amerika. Sepak bola, basket, dan tenis masih jauh lebih dikenali dan menarik atensi.

Redaksi Bulutangkis Republika coba mengulik seberapa populer bulutangkis di negara-negara Eropa dan Amerika dari sudut pandang atletnya sendiri. Salah satunya adalah Stoeva Bersaudara, Gabriela dan Stefani, yang berasal dari Bulgaria.

Ditemui di sela-sela turnamen Indonesia Masters 2024, Gabriela dan Stefani Stoeva yang turun di sektor ganda putri secara blak-blakan mengakui bahwa memang bulutangkis jauh dari kata populer di Bulgaria.

Sepak bola masih merupakan olahraga paling populer sekaligus digemari di Bulgaria. Apalagi mereka punya satu legenda yang namanya amat mendunia karena bersinar Piala Dunia 1994 dan sempat membela Barcelona, yakni Hristo Stoichkov.

"Bulutangkis tak terlalu populer di Bulgaria, tapi kami berusaha sebaik mungkin untuk meraih prestasi agar orang-orang di negara kami bisa bangga dan mulai tertarik memainkannya," kata Stefani Stoeva.

Tentu saja atmosfer bulutangkis di Bulgaria sangat bertolak belakangan dengan Indonesia, sehingga baik Gabriela maupun Stefani Stoeva sangat menikmati setiap turnamen yang mereka jalani di sini, terutama venue Istora Senayan.

"Istora Senayan sungguh luar biasa. Saya pikir semua pebulutangkis selalu senang bermain di sini. Teriakan penonton bikin kami kangen. Saya berterima kasih atas dukungan publik Indonesia kepada kami," ujar Gabriela Stoeva.

Di Indonesia Masters 2024, langkah Gabriela Stoeva/Stefani Stoeva mentok di babak 16 besar. Mereka menyerah dua gim langsung dari ganda putri andalan Thailand, Rawinda Prajongjai/Jongkolphan Kititharakul (14-21, 19-21).

× Image