Jonatan dan Ginting, dari Teman Sekamar Hingga Berbagi Podium di All England 2024
Adapun Jonatan dan Ginting masuk ke pelatnas pada tahun 2014. Saat itu, keduanya bersama sejumlah pemain junior lainnya, termasuk Ihsan Maulana Mustofa atau kerap disebut Trio Pelatnas, tidak memiliki sosok senior yang jaraknya dekat dari mereka.
Namun, Jonatan, Ginting, dan Ihsan kemudian mulai diikutkan ke banyak turnamen dunia, dengan target terdekat mereka adalah bisa tampil dan memperkuat tim putra pada Piala Thomas 2016 di Kunshan, China.
Buah manis pun mulai bisa dipetik tak lama setelah mereka bergabung ke pelatnas. Mereka berhasil meraih medali emas SEA Games 2015 Singapura (beregu putra) dan Kejuaraan Beregu Bulu Tangkis Asia (BATC) 2016 Hyderabad, yang kemudian mengantarkan tim bulu tangkis putra meraih medali perak pada debut mereka di Piala Thomas 2016 Kunshan.
Dengan seringnya dilibatkan pada turnamen-turnamen elite secara bertahap, Ginting dan Jonatan pun mulai bersaing dengan para pemain top dunia dan meraih gelar-gelar individual.
Ginting meraih gelar BWF World Tour perdananya di Korea Open 2017, dan saat itu, ia menang atas teman sekamarnya, Jonatan.
Persaingan itu pun berlanjut hingga kini, dengan kedua pemain sudah bertemu setidaknya 10 kali di turnamen-turnamen penting. Secara bergantian, Jonatan pun pernah menang atas Ginting di babak final Australia Open 2019, dan hasil itu kembali terulang di atas karpet kelabu baru di Birmingham, lima tahun kemudian.
Tentu saja, tak hanya bersaing secara sehat, Jonatan dan Ginting bersama-sama pernah menorehkan sejarah untuk Indonesia, seperti memenangkan emas untuk beregu putra SEA Games di tahun 2015 dan 2019, keluar sebagai runnerup Asian Games 2018 Jakarta-Palembang (beregu putra), dan membawa pulang Piala Thomas ke Indonesia pada tahun 2020 setelah puasa 19 tahun lamanya.
Dan tahun ini, keduanya kembali mengulang all Indonesian final di turnamen All England, setelah tiga dekade lamanya.
Amunisi Jelang Olimpiade